Rabu, 02 April 2014

Misteri Tubuh Manusia Sebagai Alam Semesta Kecil


otak-manusiaStruktur alam semesta dan otak manusia ternyata sangat mirip satu sama lainnya. Dalam teori spiritual Taoisme dari Timur, tubuh manusia telah lama dipandang sebagai alam semesta kecil, sebagai sebuah mikrokosmis. Berbagai investasi jutaan dolar telah dilakukan di Amerika Serikat dan Eropa untuk meneliti fungsi otak, yaitu korelasi antara otak manusia dan alam semesta.
Kedua gambar di samping menggambarkan sebuah kesamaan. Gambar kiri menunjukkan jaringan saraf dari sel otak, sementara gambar kanan menunjukkan distribusi materi gelap di alam semesta yang disimulasikan oleh Millennium Simulation.
Kedua gambar menunjukkan kesamaan struktural dalam hal koneksi dan distribusi materi di otak dan di alam semesta. Gambar di sebelah kiri adalah tampilan mikroskopis, sedangkan di sebelah kanan adalah pandangan makroskopis. Otak adalah layaknya sebuah mikrokosmis atau alam semesta kecil.
Sebuah studi yang dilakukan oleh Dmitri Krioukov dari Universitas California dan tim peneliti yang diterbitkan di Nature tahun lalu menunjukkan kesamaan antara jaringan saraf di otak dan koneksi jaringan antar galaksi.
Tim Krioukov telah menciptakan sebuah simulasi computer yang memecah alam semesta ke dalam unit subatomik ruang-waktu. Simulasi tersebut menambahkan lebih banyak unit ruang-waktu seiring dengan sejarah perkembangan alam semesta. Interaksi yang berkembang antar materi di galaksi mirip dengan interaksi yang terdiri dari jaringan saraf dalam otak manusia.

otak-semesta-kecil 
Fisikawan Kevin Bassler dari Universitas Houston, yang tidak terlibat dalam penelitian ini, mengatakan kepada Live Science bahwa studi ini menunjukkan tentang sebuah "hukum" dasar yang mengatur jaringan ini.
Pada Mei 2011, Seyed Hadi Anjamrooz dari Kerman University of Medical Sciences dan ilmuwan medis asal Iran lainnya, menerbitkan sebuah artikel di International Journal of the Physical Sciences tentang kesamaan antara sel-sel pada manusia dan alam semesta. Mereka menjelaskan bahwa lubang hitam menyerupai inti sel. Lubang hitam merupakan semacam lubang yang memiliki tarikan gravitasi kuat yang akan menyedot semua benda di sekitarnya, yang amat menyerupai membran nuklir (selubung nukleus).
Lubang hitam juga memiliki lapisan ganda, seperti pada membrane nuklir. Sama seperti lubang hitam, yang mencegah apa pun yang telah masuk untuk keluar kembali, membran nuklir juga mengurai cairan sel, mencegah pencampuran, dan mengatur pertukaran materi antara bagian dalam dan luar inti. Selain itu lubang hitam dan sel juga sama-sama memancarkan radiasi elektromagnetik.
Para peneliti menuliskan bahwa hampir semua yang ada di alam semesta raya (makrokosmis) dapat dicerminkan di dalam sel biologis sebagai mikrokosmis. Sederhananya, alam semesta dapat digambarkan sebagai sebuah sel. (Oscar/rahab)


Bagikan ke teman-teman :

Baca Juga

Tidak ada komentar:

Posting Komentar