- Detail
- Dibuat: 20 Januari 2014 Ditulis oleh The Epoch Times
Struktur
alam semesta dan otak manusia ternyata sangat mirip satu sama lainnya.
Dalam teori spiritual Taoisme dari Timur, tubuh manusia telah lama
dipandang sebagai alam semesta kecil, sebagai sebuah mikrokosmis.
Berbagai investasi jutaan dolar telah dilakukan di Amerika Serikat dan
Eropa untuk meneliti fungsi otak, yaitu korelasi antara otak manusia dan
alam semesta.
Kedua gambar di
samping menggambarkan sebuah kesamaan. Gambar kiri menunjukkan jaringan
saraf dari sel otak, sementara gambar kanan menunjukkan distribusi
materi gelap di alam semesta yang disimulasikan oleh Millennium
Simulation.
Kedua gambar menunjukkan
kesamaan struktural dalam hal koneksi dan distribusi materi di otak dan
di alam semesta. Gambar di sebelah kiri adalah tampilan mikroskopis,
sedangkan di sebelah kanan adalah pandangan makroskopis. Otak adalah
layaknya sebuah mikrokosmis atau alam semesta kecil.
Sebuah
studi yang dilakukan oleh Dmitri Krioukov dari Universitas California
dan tim peneliti yang diterbitkan di Nature tahun lalu menunjukkan
kesamaan antara jaringan saraf di otak dan koneksi jaringan antar
galaksi.
Tim Krioukov telah
menciptakan sebuah simulasi computer yang memecah alam semesta ke dalam
unit subatomik ruang-waktu. Simulasi tersebut menambahkan lebih banyak
unit ruang-waktu seiring dengan sejarah perkembangan alam semesta.
Interaksi yang berkembang antar materi di galaksi mirip dengan interaksi
yang terdiri dari jaringan saraf dalam otak manusia.
Fisikawan
Kevin Bassler dari Universitas Houston, yang tidak terlibat dalam
penelitian ini, mengatakan kepada Live Science bahwa studi ini
menunjukkan tentang sebuah "hukum" dasar yang mengatur jaringan ini.
Pada
Mei 2011, Seyed Hadi Anjamrooz dari Kerman University of Medical
Sciences dan ilmuwan medis asal Iran lainnya, menerbitkan sebuah artikel
di International Journal of the Physical Sciences tentang kesamaan
antara sel-sel pada manusia dan alam semesta. Mereka menjelaskan bahwa
lubang hitam menyerupai inti sel. Lubang hitam merupakan semacam lubang
yang memiliki tarikan gravitasi kuat yang akan menyedot semua benda di
sekitarnya, yang amat menyerupai membran nuklir (selubung nukleus).
Lubang
hitam juga memiliki lapisan ganda, seperti pada membrane nuklir. Sama
seperti lubang hitam, yang mencegah apa pun yang telah masuk untuk
keluar kembali, membran nuklir juga mengurai cairan sel, mencegah
pencampuran, dan mengatur pertukaran materi antara bagian dalam dan luar
inti. Selain itu lubang hitam dan sel juga sama-sama memancarkan
radiasi elektromagnetik.
Para
peneliti menuliskan bahwa hampir semua yang ada di alam semesta raya
(makrokosmis) dapat dicerminkan di dalam sel biologis sebagai
mikrokosmis. Sederhananya, alam semesta dapat digambarkan sebagai sebuah
sel. (Oscar/rahab)
Bagikan ke teman-teman :
Tidak ada komentar:
Posting Komentar