Selasa, 28 Mei 2013

Bumi Berongga, Benarkah Dunia Bawah Nyata?



Benarkah planet Bumi bukan merupakan bola padat tetapi kosong dan memiliki Dunia Bawah Tanah” (Hollow Earth), dunia dengan peradaban maju yang disebut Agartha?
Anggap saja penulis sains fiksi ini telah berhasil men-doktrin pengikut NAZI, pengikut Rosicrucian, bahkan banyak orang-orang saat ini meyakini adanya dunia bawah tanah. Jules Verne, Edgar Rice Borrough, William Reed, dan sejumlah penulis lain telah membuat karya mereka (novel) berkembang menjadi suatu keyakinan tentang Dunia Bawah.
Kemudian, ada orang-orang yang mengaku telah mengunjungi bagian dalam planet kita. ‘The Smoky God‘, salah satu karya Olaf Janson yang juga berdasarkan pemikiran tersebut. Dan anehnya, banyak pula ilmuwan dan pemikir bahwa karya tulis mereka didasarkan pada kenyataan yang benar.
Kali ini, Cutpen akan membahas SciFi mereka, sejauh mana Dennis Crenshaw (penulis buku ‘THE SECRETS OF DELLSCHAU: The Sonora Aero Club and the Airships of the 1800s, A True Story) mengungkapkan kegiatan mereka yang berhasil men-doktrin banyak orang dimasa perang dunia, atau anggap saja ini teori konspirasi ‘negara besar’ menjelang perang dingin.
Teori Bumi Berongga Memperkenalkan Dunia Bawah
Teori Bumi Berongga (Hollow Earth theory) menyatakan bahwa Bumi bukan merupakan bola padat tetapi kosong dan memiliki ‘lubang’ (pintu) di kutub. Lebih dari itu, dinyatakan bahwa di dalam Bumi terdapat peradaban maju yang disebut Agartha.
Mereka, termasuk para guru spiritual, dan teknologi canggih UFO terkadang masuk ke dalam dunia itu melalui ‘pintu’ di kutub.
Di Abad ke-17, astronom Inggris (Edmund Halley) menyatakan bahwa bumi terdiri dari empat bola konsentris dan bagian dalam bumi berpenghuni, ada kehidupan yang diterangi atmosfer bercahaya.
Edmund berpendapat bahwa aurora borealis atau cahaya yang sering muncul di kutub utara, disebabkan oleh gas yang keluar melalui kerak tipis di wilayah kutub bumi.
Awal abad ke-19, seorang veteran perang tahun 1812 (John Symmes, meninggal 1829) memperkenalkan ide konsentris sudut interior yang sangat luas, pintu (lubang) yang disebut-sebut dalam dunia bawah bernama ‘Symmes Hole’.
Di Hamilton-Ohio, anak Jhon mendirikan monumen dengan model batu bumi berongga untuk memperingati ayahnya dalam sebuah ekspedisi ke Kutub Utara untuk menemukan pintu masuk ke dunia bawah tanah.
Martin Gardner pernah menulis bahwa ‘Penerbangan Byrd diatas Kutub Utara menghadapi rintangan maut menuju lubang Symmes’. Keyakinan aneh tampaknya didasarkan pada fakta bahwa Byrd menyebut Antartika sebagai ‘The Land of Mystery Everlasting’ dan dia pernah menulis ‘Saya ingin melihat negeri diluar Kutub (Utara), daerah luar kutub merupakan pusat yang tidak diketahui’.
Edgar Allan Poe menulis kisah bumi berongga dalam novelnya ‘The Narrative of Arthur Gordon Pym of Nantucket’ (1838), Jules Verne juga menulis novel ‘Journey to the Center of the Earth’ (1864), dan Edgar Rice Burroughs menulis novel dengan cerita yang sama (1875-1950).
Cyrus Reed Teed seorang alkemis herbalis dan memperkenalkan dirinya pada tahun 1869. Dia memiliki visi tentang seorang wanita yang mengatakan bahwa mereka hidup di dunia bawah, bumi berongga. Selama hampir 40 tahun, Teed memperkenalkan idenya melalui pamflet dan pidato. Dia bahkan mendirikan sekte yang disebut Koreshans (bahasa Ibrani yang artinya Cyrus).




William Reed menerbitkan ‘The Phantom of the Poles‘ tahun 1906, di mana dia mengklaim bahwa tak ada yang menemukan kutub utara atau selatan karena mereka tidak ada, kutub adalah pintu masuk dunia bawah, bumi berongga.
Marshall B. Gardner menerbitkan ‘Journey to the Earth’s Interior’ tahun 1913, di mana dirinya menolak gagasan konsentris sudut tapi bersumpah bahwa di dalam bumi berongga terdapat ‘matahari’ ber-diameter 600 mil. Gardner juga mengklaim bahwa terdapat lubang besar selebar 1000 mil di kutub.
Byrd terbang ke Kutub Utara tahun 1926 dan ke Kutub Selatan pada tahun 1929, tetapi ia tidak melihat pintu masuk ke dunia bawah. Tidak ada bukti yang menunjukkan kebenaran fakta ini atau hanya sekedar meunjukkan bahwa Bumi berongga, foto-foto satelit tidak menunjukkan adanya lubang di kutub. Mereka meyakini bahwa ada konspirasi pemerintah untuk menutupi kebenaran.




Tahun 1940, Ray Palmer salah satu pendiri FATE (Flying Saucers from Other Worlds) mencari “Dunia Bawah” dan banyak mempublikasikan penemuan lainnya yang bekerja sama dengan Richard Shaver untuk menciptakan ‘Shaver Mystery’ (seorang dari bumi berongga sebagai tamu peradaban maju).
Shaver bahkan mengaku hidup bersama mereka. Menurut Richard Toronto, FBI menuding Palmer dan Shaver yang membuat ‘Flying Saucer Hysteria’, mereka para pendiri Ufologi modern.
Keyakinan pada dunia bawah juga diyakini oleh beberapa pengikut Nazi Jerman. Legenda mengatakan bahwa Hitler dan penasihat utamanya lolos dihari-hari terakhir ‘The Third Reich’, lari melalui lubang di Kutub.
Pada tahun 1964, Raymond W. Bernard seorang esotericist dan pemimpin Rosicrucian menerbitkan ‘The Hollow Earth – The Greatest Geographical Discovery in History Made by Admiral Richard E. Byrd in the Mysterious Land Beyond the Poles – The True Origin of the Flying Saucers‘.
Bernard juga menulis ‘Flying Saucers’ dari negeri Bumi berongga. Nama aslinya adalah Walter Siegmeister, disertasi doktor-nya berjudul ‘Theory and Practice of Dr. Rudolf Steiner’s Pedagogy‘ (New York University, 1932). Bernard mengaku sudah berhubungan secara mistik di ashram rahasia dan berhubungan dengan Grand Lamas di Tibet, dengan kata lain dirinya seperti ‘Gurdjieff’ (sosok mistis dari India).
Dr. Bernard meninggal karena pneumonia (10 September 1965) ketika mencari lubang menuju bumi berongga di Amerika Selatan. Gagasan Bernard mungkin bisa diterima dalam legenda yang berhubungan dengan Gagasan Bumi Berongga, termasuk gagasan bahwa orang Eskimo berasal dari dunia bawah dan berdiam di dalam peradaban Agartha yang sangat maju. Bernard bahkan menyatakan bahwa Shaver mengetahui rahasia relativitas sebelum Einstein yang diperoleh dari orang-orang “Bumi Berongga”.
Misteri Dunia Bawah Menurut Dennis Crenshaw
Kutub Magnetik tidak menetap, tetapi terus-menerus berpindah mengeksekusi jalur yang tidak jelas dan tampaknya membentuk lingkaran dalam periode ratusan tahun. Selain pergerakan berkelanjutan beberapa mil setahun, ada osilasi harian yang lebih rendah.
Dalam gravitasi, bukan posisi geometris yang diperhitungkan. ‘Pusat’ dalam arti kata geometris tidak berlaku. Massa yang menarik, jika massa berada di shell (permukaan bumi) yang tebal, maka shell yang yang akan menarik, dan bukan titik geometris yang tidak berada di shell karena letaknya sejauh 2900 mil dari massa itu.
Geometris merupakan perkiraan jarak antara matahari dan permukaan bagian dalam bumi. Fakta ini terlihat pada pemerataan gaya gravitasi di semua permukaan bumi. Jika bagian tengah dinding bumi adalah pusat gravitasi, maka gravitasi bumi terbesar berada di kutub. Sekitar setengah di seluruh kurva, memasuki introit bumi sesuai dengan hukum alam semesta.
Gardner setuju dengan pendapat Reed bahwa kutub magnet sebenarnya akan membentuk lingkaran di sekitar ujung tiang magnetik (titik pusat kutub), ‘cincin’ permanen yang diduga sebagai pintu masuk ke dunia bawah.




Pada tanggal 19 Juli 1947, sekelompok ilmuwan meninggalkan Ottawa-Kanada dengan pesawat dalam misi menemukan posisi magnetik Kutub Utara yang tepat. Mereka membawa peralatan baru yang diharapkan dapat membantu mengambil Soundings Magnetic dan pembentukan medan magnet utara.
Pada tanggal 17 Agustus 1947 New York Times memberitakan tentang pergeseran kutub yang dikonfirmasi para ilmuwan Kanada, kutub bergeser 200 mil ke Utara.
US Air Force ikut meluncurkan penelitian yang dirilis The New York Times Senin, 20 Oktober 1947. ‘All Arctic Is Open To The Air Force; 2 New Poles Found. Tests show 3 Magnetic Poles Instead of 1, With Center on Prince Wales Island by Anthony Leviero’
Angkatan Udara mengungkapkan bahwa mereka telah menemukan dua kutub magnet baru selain mengoreksi posisi yang diakui dalam ilmu pengetahuan, tiga kutub merupakan suatu medan magnet berbentuk elips. Lokasi yang tepat dalam lintang dan bujur dari penemuan-penemuan penting di kutub magnet Bumi dirahasiakan untuk alasan keamanan.
Kemudian dalam editorial ilmiah ‘The New York Times’ yang diterbitkan pada 21 Oktober 1947 menyebutkan bahwa penelitian militer di daerah kutub tiba-tiba memberikan informasi baru tentang daya tarik bumi.
Pengamat dari Royal Air Force menemukan bahwa Kutub Magnetic Utara terletak 300 mil utara-barat laut dari posisinya. Temuan ini tidak hanya telah dikonfirmasi oleh pilot Angkatan Darat Amerika, namun telah dilengkapi dengan informasi ada tiga kutub magnet di wilayah 450 mil dengan lebar hampir 200 mil.
Kontroversi Dunia Bawah
Jules Verne, Edgar Rice Borrough, dan sejumlah penulis lain telah membuat karya mereka (novel) berkembang menjadi suatu keyakinan tentang Dunia Bawah. Kemudian, ada orang-orang yang mengaku telah mengunjungi bagian dalam planet kita. ‘The Smoky God’, salah satu karya Olaf Janson yang juga berdasarkan pemikiran tersebut.
‘Pemerintah tidak akan mengatakan apa yang mereka ketahui tentang UFO, pasti akan menjaga secara rahasia’ (Ray Palmer).
Peneliti tertentu bersumpah bahwa bumi berbentuk seperti “donat raksasa” dan bahwa lubang di kutub menyediakan sebuah pintu masuk ke dunia bawah. Sedangkan kelompok lain menyatakan bahwa pintu masuk ke dunia bawah dapat ditempuh melalui sebuah gua dan menemukan terowongan bawah tanah.
Sebagian besar orang yang mengaku telah mengunjungi dunia bawah dan tiba di sana melalui tambang tua, gua, terowongan bawah tanah, dan perjalanan melalui gunung berapi. Ada bukti yang mendukung semua teori ini, bukti yang juga mendukung kemungkinan adanya pintu masuk tersembunyi ke tempat lainnya, seperti Segitiga Bermuda dan daerah aneh lainnya di seluruh “Dunia Bawah”.












































Tidak ada komentar:

Posting Komentar