Benarkah
planet Bumi bukan merupakan bola padat tetapi kosong dan memiliki Dunia Bawah
Tanah” (Hollow Earth), dunia dengan peradaban maju yang disebut Agartha?
Anggap saja penulis sains fiksi ini
telah berhasil men-doktrin pengikut NAZI, pengikut Rosicrucian, bahkan banyak
orang-orang saat ini meyakini adanya dunia bawah tanah. Jules Verne, Edgar Rice
Borrough, William Reed, dan sejumlah penulis lain telah membuat karya mereka
(novel) berkembang menjadi suatu keyakinan tentang Dunia Bawah.
Kemudian, ada orang-orang yang
mengaku telah mengunjungi bagian dalam planet kita. ‘The Smoky God‘,
salah satu karya Olaf Janson yang juga berdasarkan pemikiran tersebut. Dan
anehnya, banyak pula ilmuwan dan pemikir bahwa karya tulis mereka didasarkan
pada kenyataan yang benar.
Kali ini, Cutpen akan membahas SciFi
mereka, sejauh mana Dennis Crenshaw (penulis buku ‘THE SECRETS OF DELLSCHAU:
The Sonora Aero Club and the Airships of the 1800s, A True Story) mengungkapkan
kegiatan mereka yang berhasil men-doktrin banyak orang dimasa perang dunia,
atau anggap saja ini teori konspirasi ‘negara besar’ menjelang perang dingin.
Teori Bumi Berongga Memperkenalkan
Dunia Bawah
Teori Bumi Berongga (Hollow Earth
theory) menyatakan bahwa Bumi bukan merupakan bola padat tetapi kosong dan
memiliki ‘lubang’ (pintu) di kutub. Lebih dari itu, dinyatakan bahwa di dalam
Bumi terdapat peradaban maju yang disebut Agartha.
Mereka, termasuk para guru
spiritual, dan teknologi canggih UFO terkadang masuk ke dalam dunia itu melalui
‘pintu’ di kutub.
Di Abad ke-17, astronom Inggris
(Edmund Halley) menyatakan bahwa bumi terdiri dari empat bola konsentris dan
bagian dalam bumi berpenghuni, ada kehidupan yang diterangi atmosfer bercahaya.
Edmund berpendapat bahwa aurora
borealis atau cahaya yang sering muncul di kutub utara, disebabkan oleh gas
yang keluar melalui kerak tipis di wilayah kutub bumi.
Awal abad ke-19, seorang veteran
perang tahun 1812 (John Symmes, meninggal 1829) memperkenalkan ide konsentris
sudut interior yang sangat luas, pintu (lubang) yang disebut-sebut dalam dunia
bawah bernama ‘Symmes Hole’.
Di Hamilton-Ohio, anak Jhon
mendirikan monumen dengan model batu bumi berongga untuk memperingati ayahnya
dalam sebuah ekspedisi ke Kutub Utara untuk menemukan pintu masuk ke dunia
bawah tanah.
Martin Gardner pernah menulis bahwa
‘Penerbangan Byrd diatas Kutub Utara menghadapi rintangan maut menuju lubang
Symmes’. Keyakinan aneh tampaknya didasarkan pada fakta bahwa Byrd menyebut
Antartika sebagai ‘The Land of Mystery Everlasting’ dan dia pernah
menulis ‘Saya ingin melihat negeri diluar Kutub (Utara), daerah luar kutub
merupakan pusat yang tidak diketahui’.
Edgar Allan Poe menulis kisah bumi
berongga dalam novelnya ‘The Narrative of Arthur Gordon Pym of Nantucket’
(1838), Jules Verne juga menulis novel ‘Journey to the Center of the Earth’
(1864), dan Edgar Rice Burroughs menulis novel dengan cerita yang sama
(1875-1950).
Cyrus Reed Teed seorang alkemis
herbalis dan memperkenalkan dirinya pada tahun 1869. Dia memiliki visi tentang
seorang wanita yang mengatakan bahwa mereka hidup di dunia bawah, bumi
berongga. Selama hampir 40 tahun, Teed memperkenalkan idenya melalui pamflet
dan pidato. Dia bahkan mendirikan sekte yang disebut Koreshans (bahasa
Ibrani yang artinya Cyrus).
William Reed menerbitkan ‘The
Phantom of the Poles‘ tahun 1906, di mana dia mengklaim bahwa tak ada yang
menemukan kutub utara atau selatan karena mereka tidak ada, kutub adalah pintu
masuk dunia bawah, bumi berongga.
Marshall B. Gardner menerbitkan ‘Journey
to the Earth’s Interior’ tahun 1913, di mana dirinya menolak gagasan
konsentris sudut tapi bersumpah bahwa di dalam bumi berongga terdapat ‘matahari’
ber-diameter 600 mil. Gardner juga mengklaim bahwa terdapat lubang besar
selebar 1000 mil di kutub.
Byrd terbang ke Kutub Utara tahun
1926 dan ke Kutub Selatan pada tahun 1929, tetapi ia tidak melihat pintu masuk
ke dunia bawah. Tidak ada bukti yang menunjukkan kebenaran fakta ini atau hanya
sekedar meunjukkan bahwa Bumi berongga, foto-foto satelit tidak menunjukkan
adanya lubang di kutub. Mereka meyakini bahwa ada konspirasi pemerintah untuk
menutupi kebenaran.
Tahun 1940, Ray Palmer salah satu
pendiri FATE (Flying Saucers from Other Worlds) mencari “Dunia Bawah”
dan banyak mempublikasikan penemuan lainnya yang bekerja sama dengan Richard
Shaver untuk menciptakan ‘Shaver Mystery’ (seorang dari bumi berongga
sebagai tamu peradaban maju).
Shaver bahkan mengaku hidup bersama
mereka. Menurut Richard Toronto, FBI menuding Palmer dan Shaver yang membuat ‘Flying
Saucer Hysteria’, mereka para pendiri Ufologi modern.
Keyakinan pada dunia bawah juga
diyakini oleh beberapa pengikut Nazi Jerman. Legenda mengatakan bahwa Hitler
dan penasihat utamanya lolos dihari-hari terakhir ‘The Third Reich’, lari
melalui lubang di Kutub.
Pada tahun 1964, Raymond W. Bernard
seorang esotericist dan pemimpin Rosicrucian menerbitkan ‘The Hollow Earth –
The Greatest Geographical Discovery in History Made by Admiral Richard E. Byrd
in the Mysterious Land Beyond the Poles – The True Origin of the Flying Saucers‘.
Bernard juga menulis ‘Flying
Saucers’ dari negeri Bumi berongga. Nama aslinya adalah Walter Siegmeister,
disertasi doktor-nya berjudul ‘Theory and Practice of Dr. Rudolf Steiner’s
Pedagogy‘ (New York University, 1932). Bernard mengaku sudah
berhubungan secara mistik di ashram rahasia dan berhubungan dengan Grand Lamas
di Tibet, dengan kata lain dirinya seperti ‘Gurdjieff’ (sosok mistis
dari India).
Dr. Bernard meninggal karena
pneumonia (10 September 1965) ketika mencari lubang menuju bumi berongga di
Amerika Selatan. Gagasan Bernard mungkin bisa diterima dalam legenda yang
berhubungan dengan Gagasan Bumi Berongga, termasuk gagasan bahwa orang Eskimo
berasal dari dunia bawah dan berdiam di dalam peradaban Agartha yang sangat
maju. Bernard bahkan menyatakan bahwa Shaver mengetahui rahasia relativitas
sebelum Einstein yang diperoleh dari orang-orang “Bumi Berongga”.
Misteri Dunia Bawah Menurut Dennis
Crenshaw
Kutub Magnetik tidak menetap, tetapi
terus-menerus berpindah mengeksekusi jalur yang tidak jelas dan tampaknya
membentuk lingkaran dalam periode ratusan tahun. Selain pergerakan berkelanjutan
beberapa mil setahun, ada osilasi harian yang lebih rendah.
Dalam gravitasi, bukan posisi
geometris yang diperhitungkan. ‘Pusat’ dalam arti kata geometris tidak berlaku.
Massa yang menarik, jika massa berada di shell (permukaan bumi) yang
tebal, maka shell yang yang akan menarik, dan bukan titik geometris
yang tidak berada di shell karena letaknya sejauh 2900 mil dari massa
itu.
Geometris merupakan perkiraan jarak antara matahari dan permukaan
bagian dalam bumi. Fakta ini terlihat pada pemerataan gaya gravitasi di semua
permukaan bumi. Jika bagian tengah dinding bumi adalah pusat gravitasi, maka
gravitasi bumi terbesar berada di kutub. Sekitar setengah di seluruh kurva,
memasuki introit bumi sesuai dengan hukum alam semesta.
Gardner setuju dengan pendapat Reed
bahwa kutub magnet sebenarnya akan membentuk lingkaran di sekitar ujung tiang
magnetik (titik pusat kutub), ‘cincin’ permanen yang diduga sebagai pintu masuk
ke dunia bawah.
Pada tanggal 19 Juli 1947,
sekelompok ilmuwan meninggalkan Ottawa-Kanada dengan pesawat dalam misi
menemukan posisi magnetik Kutub Utara yang tepat. Mereka membawa peralatan baru
yang diharapkan dapat membantu mengambil Soundings Magnetic dan
pembentukan medan magnet utara.
Pada tanggal 17 Agustus 1947 New
York Times memberitakan tentang pergeseran kutub yang dikonfirmasi para ilmuwan
Kanada, kutub bergeser 200 mil ke Utara.
US Air Force ikut meluncurkan
penelitian yang dirilis The New York Times Senin, 20 Oktober 1947. ‘All
Arctic Is Open To The Air Force; 2 New Poles Found. Tests show 3 Magnetic Poles
Instead of 1, With Center on Prince Wales Island by Anthony Leviero’
Angkatan Udara mengungkapkan bahwa
mereka telah menemukan dua kutub magnet baru selain mengoreksi posisi yang
diakui dalam ilmu pengetahuan, tiga kutub merupakan suatu medan magnet
berbentuk elips. Lokasi yang tepat dalam lintang dan bujur dari
penemuan-penemuan penting di kutub magnet Bumi dirahasiakan untuk alasan
keamanan.
Kemudian dalam editorial ilmiah ‘The
New York Times’ yang diterbitkan pada 21 Oktober 1947 menyebutkan bahwa
penelitian militer di daerah kutub tiba-tiba memberikan informasi baru tentang
daya tarik bumi.
Pengamat dari Royal Air Force
menemukan bahwa Kutub Magnetic Utara terletak 300 mil utara-barat laut dari
posisinya. Temuan ini tidak hanya telah dikonfirmasi oleh pilot Angkatan Darat
Amerika, namun telah dilengkapi dengan informasi ada tiga kutub magnet di
wilayah 450 mil dengan lebar hampir 200 mil.
Kontroversi Dunia Bawah
Jules Verne, Edgar Rice Borrough,
dan sejumlah penulis lain telah membuat karya mereka (novel) berkembang menjadi
suatu keyakinan tentang Dunia Bawah. Kemudian, ada orang-orang yang mengaku
telah mengunjungi bagian dalam planet kita. ‘The Smoky God’, salah satu
karya Olaf Janson yang juga berdasarkan pemikiran tersebut.
‘Pemerintah tidak akan mengatakan
apa yang mereka ketahui tentang UFO, pasti akan menjaga secara rahasia’ (Ray
Palmer).
Peneliti tertentu bersumpah bahwa
bumi berbentuk seperti “donat raksasa” dan bahwa lubang di kutub menyediakan
sebuah pintu masuk ke dunia bawah. Sedangkan kelompok lain menyatakan bahwa
pintu masuk ke dunia bawah dapat ditempuh melalui sebuah gua dan menemukan
terowongan bawah tanah.
Sebagian besar orang yang mengaku
telah mengunjungi dunia bawah dan tiba di sana melalui tambang tua, gua,
terowongan bawah tanah, dan perjalanan melalui gunung berapi. Ada bukti yang
mendukung semua teori ini, bukti yang juga mendukung kemungkinan adanya pintu
masuk tersembunyi ke tempat lainnya, seperti Segitiga Bermuda dan daerah aneh
lainnya di seluruh “Dunia Bawah”.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar