Misteri Kehidupan di Bawah Tanah
Legenda
menyebutkan ada kehidupan di bawah tanah, dan pintu masuknya terletak di kutub
utara. Legenda itu muncul sejak zaman Plato yang berkeyakinan, bahwa di dalam bumi
penuh dengan terowongan
dan lubang. Apakah legenda itu benar?
Pemikiran
adanya lubang di perut bumi
sangat popular di antara penulis “science fiction”. Bahkan beberapa penulis
menunjukkan perhitungan estimasinya serta eksperimen untuk membuktikan planet bumi, memiliki lubang di dalamnya.
Lalu apakah “science fiction” itu benar?
Doktor
Ilmu Geologi dan mineral dari Russian Academy of Natural Sciences, Mark Sadikov
mengatakan, manusia tidak akan bisa masuk ke dalam perut bumi, karena tidak ada
lubang di kutub utara. Wilayah di utara merupakan zona laut dalam, dan terdapat
palung di beberapa bagiannya.
Pejabat
riset di Arctic and Antarctic Research Institute, Maria Gavrilo juga
mengatakan, tidak pernah mendapatkan lubang di wilayah utara saat melakukan
riset di wilayah tersebut. Bahkan, wilayah kutub utara sendiri merupakan lautan
yang tertutup es secara penuh.
Di
abad 21, kemungkinan adanya lubang itu diteliti kembali. Pakar pendukung teori
lubang bumi menyebutkan medan magnet yang berbeda-beda sebagai indikasi. Mereka
juga merujuk pada sinar aurora yang merupakan gas yang muncul di kutub.
Pendukung
teori itu menyebut, kompas selalu bertingkah aneh saat mendekati kutub. Banyak
peneliti juga menyebutkan angin hangat sering berhembus dari kutub utara yang
kemungkinan berasal dari lubang besar yang ada di sana.
Maria
Gavrilo membantah teori medan magnet. Ia menyebut medan magnet di kutub utara
dan selatan terus bergerak meluas. Penelitian di dua kutub itu menunjukkan
keduanya tidak stabil dan berpindah secara aktif.
Sementara
munculnya aurora polaris merupakan fenomena unik yang dihasilkan oleh atom di
bagian atas atmosfer. Aurora itu berbetuk zona oval di atas kutub.
Astronot
dari ruang angkasa bisa mengamati bumi berpendar seperti halo di bulan. Namun,
dari bumi cahaya itu hanya bisa dilihat di kutub. Aurora polaris bisa sangat
besar diakibatkan oleh pengaruh interferensi sinyal radio.
Peneliti
mengatakan, merupakan sesuatu yang normal kompas menjadi tidak terkendali saat
mendekati kutub. Hal itu, karena medan magnet bumi sangat kuat di dekat kutub
dan penunjukkan kompas yang tak karuan adalah usaha untuk menunjuk ke suatu
arah tertentu.
Mayoritas
ide lubang di dalam bumi lebih banyak berdasarkan asumsi dan bukan data ilmiah.
Menurut penelitian, lubang yang mungkin ada hanya gua karst. Kehidupan di dalam
bumi juga tidak mungkin, karena tidak cukup ruangan di bawah permukaan bumi.
Kedua
tekanan dan suhu naik drastis di kedalaman tertentu. Saat tambang dibuat lebih
dalam dari satu kilometer di Afrika, tempat itu harus dilengkapi pengatur suhu
karena ruangan menjadi sangat panas.
Pendukung
lubang di dalam bumi menyatakan, seharusnya planet memiliki bobot lebih besar jika
tidak ada lubang. Tapi Maria Gavrilo mengatakan, saat menghitung berat bumi
harus berdasarkan massa yang bukan diam tapi bergerak. Jika kenyataan itu
diabaikan, maka penghitungan oleh peneliti akan mendapatkan hasil yang salah.
Teori
planet bumi berlubang ini akan terus menjadi misteri. Karena hingga kini,
lapisan bumi yang disebut lithosphere masih misteri, dan tidak ada orang yang
tahu apa yang ada di dalam lapisan yang lebih dalam dari lapisan itu.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar