Minggu, 03 Agustus 2014

Garis Waktu BIG BANG

Ekstrapolasi pengembangan alam semesta seiring mundurnya waktu menggunakan relativitas umum menghasilkan kondisi rapatan dan suhu alam semesta yang tak terhingga pada suatu waktu di masa lalu. Singularitas ini mensinyalkan runtuhnya keberlakuan relativitas umum pada kondisi tersebut. Sedekat mana kita dapat berekstrapolasi menuju Singularitas diperdebatkan, namun tidaklah lebih awal daripada masa Planck.

Teori Big Bang (lanjutan...)


Mulai dari tahun 1924, Hubble mengembangkan sederet indikator jarak yang merupakan cikal bakal tangga jarak kosmis menggunakan teleskop Hooker 100-inci (2.500 mm) di Observatorium Mount Wilson. Hal ini mengijinkannya memperkirakan jarak galaksi-galaksi yang geseran merahnya telah diukur. Pada tahun 1929, Hubble menemukan korealsi antara jarak dan kecepatan resesi, yang sekarang dikenal sebagai hukum Hubble. Gambaran dari satelit WMAP (Wilkinson Microwave Anisotropy Probe) yang mengumpulkan berbagai data untuk membantu para ilmuwan memahami dentuman besar.

Teori Big Bang

Big Bang yang berarti Dentuman Besar adalah salah satu model kosmologi ilmiah mengenai bentuk awal dan perkembangan alam semesta. Teori ini menyatakan bahwa alam semesta berasal dari kondisi super padat dan panas, yang kemudian mengembang sekitar 13,7 milyar tahun lalu (pengukuran terbaik pada tahun 2009 memperkirakan hal ini terjadi sekitar 13,3 - 13,8 milyar tahun yang lalu) dan terus mengembang sampai sekarang.

Teori Terciptanya Jagad Raya

Hipotesis Nebula. Hipotesis nebula pertama kali dikemukakan oleh Emanuel Swedenborg (1688-1772) tahun 1734 dan disempurnakan oleh Immanuel Kant (1724-1804) pada tahun 1775.
Immanuel Kan

Hipotesis serupa juga dikembangkan oleh Pierre Marquis de Laplace secara independen pada tahun 1796. Hipotesis ini, yang lebih dikenal dengan Hipotesis Nebula Kant-Laplace, menyebutkan bahwa pada tahap awal, Tata Surya masih berupa kabut raksasa. Kabut ini terbentuk dari debu, es, dan gas yang disebut nebula, dan unsur gas yang sebagian besar hidrogen. Gaya gravitasi yang dimilikinya menyebabkan kabut itu

Asal Usul Jagad Raya

Jagad Raya yang saya maksudkan di sini adalah Bumi, Matahari, Bulan, Bintang, seluruh Planet dan benda-benda lain yang merupakan bagian dari Alam Semesta. Memang agak sedikit membingungkan istilah Jagad Raya dan Alam Semesta ini. Disatu sisi kedua kata tersebut bisa memiliki makna yang sama, namun juga bisa memiliki makna yang sedikit berbeda. Dalam bahasa asing kita mengenal istilah cosmos dan universe. Tapi kita tidak akan membahas dari sisi makna atau kebahasaan.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar